Minggu, 21 Maret 2010

Banana split

Gue seorang cewek umur 17 tahun dan masih kelas III SLTA, di antara teman-teman saya mungkin paling pemalu saya sering naksir cowok tapi saya takut untuk memulai hubungan. Di dalam kamar saya sering membayang-bayangkan wajah cowok yang saya taksir, membayangkan bagaimana kalau bercinta dengannya, berhubungan seks dengannya, sehingga hal ini sering membuat saya sangat terangsang Akhirnya saya sering beronani dengan mengusap-usap vagina saya yang mungil.
Pada awalnya sih saya hanya seneng mengusap-usap clitoris gue sambil ngeliatnya lewat kaca cermin yang saya letakkan sedemikian rupa sehingga saya bisa memandangi vagina saya lewat kaca itu. Mungkin karena keseringan saya beronani dengan cara mengusap-usap bagian luar vagina dan clitoris lama kelamaan saya kurang puas jika hanya meraba clitoris, tangan saya mulai merambah daerah di bawah clitoris, meraba-raba bibir vagina saya yang mungil kemerahan dan wouw ternyata rasanya lebih nikmat meskipun geli sekali. Kadang-kadang bibir itu saya buka dengan tangan kiri dan jari tangan kanan saya masukkan pelan-pelan ke dalam lubangnya, pada awalnya sih terasa sakit tapi lama kelamaan waduh???. enak sekali, saya putar-putar jari itu dalam lubang sambil sesekali saya masukkan dalam-dalam berusaha meraih tonjolan yang berada di ujung lubang vaginanya dan rasanya wouw selangit deh rasa-rasanya saya ingin memasukkan jari ini dan menggerakkan keluar masuk secara cepat, terpikir olehku bagaimana rasanya kalau yang ada di dalamnya adalah sebuah ****** yang bergerak keluar masuk waduh?. Tak terbayang deh bagaimana rasanya. Tapi saya belum berani melakukan hubungan seks dengan lelaki saya takut kalau hamil dan saya juga belum punya pacar.
Karena keenakan hampir setiap hari saya beronani terkadang saya pikir saya hyper seks tapi biarin deh yang penting enak. Karena seringnya beronani maka pada saat di kamar terkadang saya sengaja tidak mengenakan celana dalam dan hanya mengenakan kaos dan rok atau hanya mengenakan daster sehingga saya bebas meraba vaginanya saya. Sewaktu mengganggur sendirian di kamar saya sering memandangi vagina saya lewat kaca cermin sambil membersihkannya dari cairan-cairan atau merapikan rambut-rambut kemaluan saya yang mulai panjang, bahkan saya menyediakan waktu khusus untuk merawat vagina saya.
Suatu saat saya bangun pagi-pagi sekali dengan kondisi sangat bernafsu, saya memang nafsu saya sangat tinggi pada hari-hari menjelang haid saya datang atau pada beberapa hari setelah haid, padahal sebelum tidur saya telah beronani, pagi itu saya bingung mau bagaimana antara ingin memuaskan diri saya sendirian atau berhubungan seks karena malam itu saya mimpi berhubungan seks dengan seseorang. Kemudian saya keluar kamar untuk pergi ke kamar mandi ingin kencing dulu, saat lewat di ruang makan saya melihat pisang yang ada di atas meja makan sisa tadi malam. Tanpa pikir panjang saya mengambil pisang itu satu dan saya bawa masuk ke kamar. Saya langsung rebahan di atas tempat tidur dan memulai aksi saya meraba-raba vagina sebentar saja vagina saya sudah sangat basah, dan saya melepas daster yang saya kenakan sehingga saya langsung telanjang bulat karena saya hanya mengenakan daster. Pada saat itu saya nggak bisa menceritakan bagaimana rasanya nafsu saya benar-benar tinggi. Jari-jari saya dengan liar merambah seluruh bagian vagina saya, bahkan sampai clitorisnya saya pencet-pencet hingga nikmatnya luar biasa kalau biasanya hanya satu jari yang saya masukkan ke liang vagina maka sekarang dua jari saya masukkan bersamaan dan rasanya memang nikmat sekali sampai sampai seluruh badan saya tergetar keenakan. Kemudian saya ambil pisang yang tadi saya ambil dari meja makan saya kupas dan kemudian saya masukkan ke dalam vagina sambil membayangkan bahwa itu sebuah ******, saat mulai masuk wah nikmat sekali kemudian setelah separo lebih masuk saya biarkan di sana dahulu sambil menikmati bagaimana rasanya. Kemudian pisang itu saya gerakan keluar masuk secara pelahan waduh rasanya enak sekali dan pisang itu saya gerakan terus keluar masuk dengan tangan kanan sementara tangan kiriku mengusap-usap clitorisku yang menonjol kemerah merahan. Sambil terus menggerakkan pisang itu saya berpikir kenapa tidak dari dulu saya gunakan benda ini kalau rasanya sangat nikmat begini, beberapa saat kemudian terasa olehku seperti ingin kencing yang tertahan dan nikmat yang luar biasa itu tandanya aku segera akan orgasme dan benda itu saya gerakkan dalam-dalam dan ya ampun nikmatnya dan sayapun orgasme dengan pisang yang sepertiga masuk ke dalam vagina, saya sangat menikmati orgasme ini dan saya biarkan pisang itu ada di sana dan tanganku pelan-pelan meraba-raba kedua payudara saya yang tidak pernah terjamah saat saya onani karena saya lebih tertarik pada vagina saya, saya usap-usap puting saya pelahan sambil menikmati kenikmatan yang tiada taranya ini. Setelah puas saya tarik pisang itu pelan-pelan tapi ya ampun !! pisang itu patah separo dan yang separo masih ada di dalam vaginanya saya, setengah panik saya berusaha mengeluarkan separoh bagian pisang itu dengan tangan tapi tak berhasil malah pisang itu makin masuk ke dalam. Saya sangat bingung harus bagaimana ini padahal hari ini saya juga harus ujian sekolah, saya langsung masuk ke kamar mandi dan dengan selang air saya berusaha menyentor vagina saya dengan air biar pisang itu keluar tapi tak berhasil juga malah bibir-bibir vagina saya menciut karena kedinginan, mau bilang sama mama saya malu setengah mati, akhirnya saya putuskan untuk ke rumah sakit setelah ujian nanti dan sayapun bergegas berangkat ke sekolah. Setelah selesai berpakaian dan dandan saya mencoba berjalan tapi ya ampun terasa ada sesuatu yang menganjal di dalam vagina saya, maka cara berjalan sayapun lucu saya tidak bisa berjalan dengan langkah biasa karena pisang dalam vagina saya.
Sesampai di sekolah saya takut kalau teman-teman saya tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam vagina saya, pelan-pelan saya jalan dengan langkah yang aneh. Sesampai di depan kelas banyak teman yang memperhatikan langkah saya bahkan ada yang tanya kenapa Rien kok langkahnya kayak robot ? Aku diam saja sambil tersenyum kecut. "Lecet ya kakinya ?" untung dia menebak dulu dan tinggal saya iyakan. Saat dudukpun saya bingung soalnya saat dipakai duduk pisang sialan ini sangat terasa kalau menganjal dan saya juga khawatir bagaimana kalau nanti pisang ini keluar dan terjatuh saat saya sedang berjalan malu kan ? Akhirnya saya mengerjakan ujian dengan tidak konsens dan segera ingin pulang. Saat pulang karena sangat tidak enak saat dipakai berjalan saya naik becak, hati saya ragu-ragu untuk ke rumah sakit, Bagaimana nanti saya bilang pada dokter atau perawat ? Duh malunya ! Akhirnya saya putuskan untuk pulang saja. Sesampai di rumah saya lepas semua pakaian saya saya coba lagi mengeluarkan pisang itu tapi ternyata sulit sekali akhirnya karena kelelahan saya tertidur dengan kondisi telanjang dan kaki yang mengangkang karena posisi itulah yang paling enak. Sore saya terbangun dan berusaha lagi mengeluarkannya setelah makan siang yang terlambat. Saya berdiri dengan setengah berjongkok sehingga vagina saya terbuka lebar dan jari tangan kanan saya mencoba mengeluarkannya sementara tangan kiri saya pegangan pada tempat tidur biar tidak jatuh. Tapi sia-sia saja usaha ini karena jari-jariku sulit menjangkaunya akhirnya karena setengah putus asa saya gunakan sebuah sumpit mie ayam untuk mencoba mengeluarkannya. Dengan posisi yang sama pelan-pelan saya masukkan sumpit itu pelahan dan setelah terasa sampai di pisang saya songkel pelan-pelan pisang itu karena terasa agak sakit. Pelan-pelan terasa olehku kalau pisang itu akan keluar kemudian tangan kiri saya gunakan untuk membuka bibir vagina saya biar pisang itu mudah keluar. Dan akhirnya ? telepok??. pisang itu keluar dan terjatuh di antara kedua kaki saya lega sekali rasanya. Ketika aku melihat pisang yang udah jatuh itu aku agak geli juga benda itu bentuknya sudah tak karuan dan baunya juga udah tercampur dengan bau vagina saya, setengah hari dia berada di dalam vagina saya dan membuat saya kebingungan setengah mati. Kemudian saya buang pisang itu dan saya ke kamar mandi untuk membersihkan vagina saya dari sisa-sisa pisang. Akhirnya saya kapok menggunakan pisang untuk beronani dan kemudian saya berencana untuk membeli sebuah dildo (****** buatan) untuk beronani.
Dan saya sarankan buat teman-teman cewek kalau kalian ingin beronani dan akan memasukkan sesuatu benda yang menyerupai ****** ke dalam vagina kalian jangan gunakan pisang. Kalaupun akan menggunakan pisang gunakan yang masih mentah (hijau) kan masih keras dan tidak mudah patah kemudian gunakanlah secara pelan-pelan dan hati-hati biar tidak patah. Dan kalau cairan vagina kamu sangat banyak jangan gunakan pisang meskipun pisang mentah karena cairan yang banyak akan melembekkan pisang itu dan membuatnya cepat patah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar